Wednesday, April 8, 2015

Tak kenal maka tak sayang... Eh, udah kenal malah sayang..



Tumpang-Candida — Mungkin begitu lah kesan para staf ahli yang mengikuti diklat BEM pada Hari Sabtu dan Minggu Tanggal 28 & 29 April 2015 pekan lalu. Para staf muda pada awalnya tidak dikenal dan terkesan terisolasi dari peradaban KH karena masih belajar di gedung perpustakaan pusat. Pertemuan antara staf ahli dan staf muda memang menjadi terlihat menarik, ditambah lagi dengan game-game yang disiapkan oleh panitia yang menambah keakraban para sesama staf muda, maupun staf muda dengan para staf ahli.
Suasana awalnya terlihat sangat canggung. Perbedaan antara staf ahli dan staf muda sangat kentara. Saling tidak mengenal, bahkan segan untuk saling menyapa duluan. Para staf muda masih canggung untuk menyapa kakak kelasnya dan para staf ahli juga canggung untuk mulai menyapa, alhasil diam-diaman lah akhirnya. Namun, saat berada di kamar masing-masing yang memang sengaja di acak oleh pihak panitia, rasa canggung itu mulai mencair. Para staf ahli dan staf muda mulai saling membaur dan saling larut dalam tawa, mulai dari keceriaan membahas apa yang akan ditampilkan di pentas seni, sampai penampilan nekat dan gila karena kehabisan ide apa yang harus ditampilkan. “Pokoknya bareng aja, malu mah urusan belakangan”, celetuk seorang staf muda ditengah pensi.
Hangatnya kebersamaan itu tidak berakhir sampai disana. Pada pagi hari saat outbond, peserta diklat dipecah lagi menjadi beberapa tim. Para peserta semakin dibuat untuk saling mengenal satu sama lain saat menjalani outbond. Mereka saling bahu membahu, saling memberi semangat, saling tertawa saat game yang penuh pesan itu berhasil dimenangkan atau saling kecewa dan saling berjanji agar menang jika mereka gagal . Disitulah semakin terasa kedekatan antara peserta diklat. “Mereka ngga sesombong yang kita kira kok. Mungkin selama ini mereka kurang pendekatan aja kali sama kakak kelas yang lain. Lagian mereka juga jauh kan di perpus, jadinya jarang ketemu. Nah liat sendiri kan, kalo kita udah dekat kayak gini”, papar seorang staf ahli yang pada kesempatan itu sempat Mak Can kutip pendapatnya.
Diklat BEM merupakan suatu kegiatan rutin sekaligus perkenalan BEM kepada para staf muda yang baru bergabung dengan kepengurusan BEM, masih banyak lagi pengalaman pengalaman hebat yang akan diraih melalui organisasi ini. Tak hanya BEM, kepanitiaan apapun akan memupuk kita menjadi pribadi yang tak hanya hebat dalam akademik, namun juga mengetahui bagaimana caranya memasukkan diri ke tengah masyarakat. Oke deh, semangat ya. Buat KH lebih bersinar lagi dengan kontribusi kalian semua. Salam Semangat dari Mak Can~ (NR)

Tuesday, April 7, 2015

Sosok: Presiden BEM FKH UB 2015 , Hendri Ramdhoni



    Rubrik Sosok kali ini akan mengulas seorang sosok yang sangat berpengaruh dalam kehidupan organisasi di Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya. Sosok kali ini tak lain ialah Presiden dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Hendri Ramdhoni atau akrab disapa Hendri. Hendri adalah anak ketiga dari 5 bersaudara yang lahir pada tanggal 3 Maret 1994. Hendri lahir dalam keluarga sederhana, namun keluarga yang sederhana itu mengajarkan kepadanya banyak hal dalam rangka proses pembangunan karakter bagi dirinya sendiri. Salah satunya yaitu sosok Heri bahrudin yang merupakan kakak dari Hendri. Baginya sosok kakaknya tersebut digambarkan sebagai seseorang yang sederhana, tidak neko-neko, peduli terhadap kondisi kedua orang tua dan tidak pernah menuntut lebih kepada orang tuanya. Selain itu sosok yang tak kalah pentingnya dalam membangun karakter Hendri adalah ayahnya sendiri. Ayahnya selalu mengajarkannya tentang prinsip hidup, yaitu untuk selalu berbuat jujur, baik, benar dan bekerja keras. Kedua sosok inilah yang berhasil membangun karaker Hendri sekarang ini.
Sebagai seseorang yang berkecimpung dalam suatu organisasi kemahasiswaan, banyak sekali hal yang memotivasi Hendri hingga menjadi Presiden BEM seperti saat ini. Hal ini bahkan dimulai saat Hendri baru menginjakan kakinya pertama kali di FKH UB. Sang kakak selalu memotivasi Hendri dengan berkata bahwa “Kuliah bukan hanya untuk menuntut ilmu saja namun juga untuk mencari jati diri yang sebenarnya”. Motivasi lainnya diperoleh pada saat  menjalani Probin Maba 2012, saat itu Hendri memandangi TKP yang notabene terlihat pemarah, keras, bahkan jahat sebagai seseorang yang sebenarnya banyak bekerja dibalik layar seperti mengkondisikan kegiatan Probin Maba dan pengkondusifan Maba, namun mereka tidak terlalu memperdulikan pandangan orang lain terhadap diri mereka sendiri. Motivasi juga datang dari Presiden BEM 2012, Faisal Agung Pratomo yang dapat menenangkan setiap orang di Probin Maba dengan memberikan aura positif kepada peserta dan panitia Probin Maba sehingga kondisi menjadi baik lagi. Dari sana pun Hendri melihat sosok Faisal dan panitia TKP sebagai orang- orang yang rela berkorban bahkan tanpa memperdulikan pandangan orang lain terhadap mereka, orang-orang yang kreatif dan tegas. Selain itu motivator lainnya yang sangat berkesan bagi Hendri adalah mas Shanda, mas Dimas, mas Taufik, mas Wira dan mas Wildan yang banyak sekali mengajarkan bagaimana cara memimpin suatu organisasi, cara memanajemen waktu dan manajemen terhadap diri sendiri.
Banyak sekali target yang ingin dicapai oleh seorang Hendri Ramdhoni selama dirinya menjabat sebagai Presiden BEM 2014-2015, seperti meningkatkan berbagai sistem yang ada di FKH dari segi kaderisasi, manajemen program kerja dan koordinasi serta ingin menjadikan kabinet yang dipimpinnya saat ini menjadi kabinet terbaik selama kepengurusan BEM di FKH. Dalam merealisasikan targetnya tersebut banyak sekali pencapaian hal yang telah dilakukan nya seperti membangun link dengan BEM dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Fakultas Peternakan (FAPET) dan Fakultas Pertanian (FP) dengan membuat sebuah ekskul di SMAN Tutur yaitu dengan mengadakan karya ilmiah remaja (KIR), mengadakan PENGMAS selama 1 minggu, keberhasilan FKH UB dalam menjuarai INTERVAL, berhasil mengkader MABA 2014 untuk menjadi Presidium MUNAS IMAKAHI 2014 yang diadakan beberapa waktu yang lalu, mengadakan Open House Kelembagaan diluar kampus, menjalankan kembali PUMA, dan mengadakan PR atau Public Relation untuk dapat mengefisiensikan proker yang ada di FKH.
Bagi Hendri selama berada dan memimpin BEM hingga saat ini banyak sekali pelajaran yang dapat diambilnya, seperti bagaimana cara berkomunikasi yang baik, bagaimana mengayomi adik-adik mahasiswa baru FKH 2014 dan bagaimana organisasi itu sendiri. Baginya menjadi Presiden BEM membuatnya jauh lebih senang, lebih dewasa dan bahkan jika lepas dari BEM, Hendri akan merasa sedih. Baginya BEM merupakan segala-galanya layaknya seorang guru yang memberikan banyak pengajaran, seperti orang tua dan sahabat serta mungkin sebagai cinta sejati. Terakhir, Hendri berpesan bahwa ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh kabinetnya yang berada di BEM dan kepada kolega mahasiswa FKH, yang telah banyak memberikan dukungan, masukan dan juga pengajaran padanya. Satu hal yang Mak Can kutip dari sosok ini yaitu ketika beliau berkata : “BEM bukanlah milik kak Hendri, tapi BEM merupakan milik kita bersama (Mahasiswa FKH UB), Laskar…Panji…Ungu…KH…Maju…KH…Maju…” (NMC)

Live Report from Dog Day: Serunya “A Day with Smart Dogs”

Show up your smart dog!! Begitulah seruan jargon tanda antusiasme dari teman-teman panitia FKH UB untuk memperingati Dog Day yang dilaksanakan tanggal 5 April 2015 lalu di Car Free Day, Ijen, Malang. Sebenarnya kegiatan Dog Day ini merupakan rangkaian acara peringatan hari hewan terlantar atau biasa disebut Animal Strayday yang dilaksanakan sehari sebelumnya di shelter kucing yang berlokasi di Dieng. Tepat pukul 7.00 acara dibuka dengan hangat oleh kakak R. Yusran Karima dari angkatan 2011 dan kakak Atma Hiyal Ulya A. dari angkatan 2012 selaku master of ceremony. Pembukaan oleh MC ini sekaligus sebagai pembukaan registrasi bagi peserta fun walk dan games seru yang telah disediakan panitia, tentu saja dengan melibatkan anjing-anjing lucu dengan para pemiliknya.
Antusiasme pengunjung CFD Ijen sangat luar biasa dalam memeriahkan rangkaian acara peringatan Dog Day ini. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya pengunjung yang berdesakan untuk mendaftarkan anjing-anjing mereka sekaligus menantikan acara-acara selanjutnya dalam rangkaian acara Dog Day yang telah disiapkan dengan matang oleh rekan-rekan panitia. Tidak lama, pukul 7.30 dilaksanakan fun walk yang diikuti oleh sejumlah anjing dari ras besar, seperti : labrador, rotveiler dan samonyet serta anjing-anjing dari ras kecil yang lucu nan menggemaskan seperti : mini pom, shizu dan pudel. Anjing-anjing ini berjalan beriringan bersama pemiliknya melalui rute yang telah ditentukan hingga mencapai garis finish tepat disebelah panggung utama CFD Ijen. Tidak kalah seru, rekan-rekan panitia juga membentuk barisan border disepanjang rute parade.
Matahari rupanya semakin terik, namun keseruan justru semakin memuncak. Setelah parade selesai, anjing-anjing beserta pemiliknya berkumpul di dekat garis finish untuk mendengarkan talkshow yang disampaikan bapak Toto selaku ketua dari Canine Malang yang ikut memeriahkan rangkaian ini. Tidak berselang lama rupanya banyak pengunjung yang tertarik untuk menyampaikan pertanyaan dan sharing kepada bapak Toto seputar anjing mereka. Acara talkshow ditutup dengan atraksi anjing-anjing Canine Malang yang menimbulkan decak kagum sekaligus tawa di tengah-tengah para peserta.
Pada rangkaian acara Dog Day ini juga dimeriahkan oleh kedatangan teman-teman Dogs Lover yang menambah kemeriahan acara. Sebagai penghujung acara dilaksanakan games ketangkasan anjing-anjing ras kecil bertajuk Aku Cepat Kamu Cepat yang menyita perhatian para pengujung CFD Ijen dan peserta Dog Day. Layaknya perlombaan pada saat peringatan 17 Agustus, pemilik diharuskan untuk mampu memasukkan pensil ke dalam botol, sedangkan anjing-anjing mereka diwajibkan untuk menghabiskan dog food yang telah disediakan sesuai waktu yang ditentukan. Banyak hal-hal lucu yang terjadi pada game ini lantaran beberapa anjing tidak mau menyentuh sedikitpun dog food yang telah disediakan. Dari permainan ini diambil juara 1, 2 dan 3 yang dimenangkan oleh anjing bernama Lilo (juara I), Barbosa (juara II) dan Fiko (juara III). Selanjutnya dilakukan penyerahan hadiah kepada seluruh juara, penyerahan hadiah ini menjadi penutup rangkaian acara Dog Day yang berakhir pada pukul 9.15. Tidak lupa panitia juga menyerahkan vandel kepada perwakilan Canine Malang dan komunitas Dogs Lover sebagai wujud hormat dan terima kasih atas partisipasinya dalam memeriahkan acara yang menjadi program kerja rutin Kelompok Pet Animal (Kepeta) FKH UB ini.
Di sela-sela kesibukan panitia, Mak Can sangat beruntung karena dapat berbincang secara langsung dengan ketua pelaksana Dog Day, Sarah Arnestia Yudandi dari angkatan 2013 yang sekaligus sebagai ketua pelaksana dalam kegiatan Animal Strayday. “Capek dan adanya kendala itu pasti, tetapi semua telah terbayar oleh suksesnya acara yang tentunya didukung oleh kekompakan panitia, mungkin lain kali Animal Strayday jangan digabung lagi sama Dog Day, nanti bisa ribet but over all aku mengucapkan banyak terima kasih buat semua panitia yang telah membantu, dukungan Canine Malang dan Dogs Lover sukses selalu buat kedepannya!!” ungkap anggota Kepeta yang tergabung dalam divisi eksternal ini sembari tersenyum ringan. (PDP)

Live Report from Animal Stray Day: Real Act For Them, Guys!


     Semangat pagi kolega!! Tau kan tanggal 4 April kemarin adalah hari istimewa bagi kita semua sebagai calon dokter hewan. Kenapa istimewa? Yap! Bertepatan pada tanggal 4 April kemarin, ada peringatan Hari Hewan Terlantar Sedunia atau Animal Strayday . Di hari Animal Strayday ini setidaknya kita sebagai calon Dokter Hewan dapat mengapresiasikan kepedulian kita kepada semua hewan khususnya hewan terlantar. Animal Strayday yang diperingati seluruh dunia ini memiliki suatu visi yang tertuang dalam ungkapan “The day to show compassion, care and act for all stray animals worldwide”, dimana maksud dari visi tersebut kita diajak lebih empati dan peduli kepada semua hewan terlantar yang pastinya banyak  ditemui di sekeliling kita dengan aksi yang nyata.
    Sebagai peringatan Animal Strayday, tepat pada tanggal 4 april kemarin Improve Kepeta (Kelompok Pet Animal) berkunjung ke shelter kucing yang berada di daerah Lembah Dieng, tepatnya di Shelter Kucing Sun Lion. Disana Kepeta disambut hangat oleh ngeongan kucing-kucing lucu tak bertuan. Kunjungan Kepeta di Shelter Sun Lion ini bukan hanya sekedar berfoto ria dengan kucing yang emess – emess, dalam kunjungan ini Kepeta berkesempatan berbagi pakan untuk kucing – kucing  di Shelter Sun Lion.
      Pada kesempatan ini pula Kepeta juga dapat bertukar cerita dengan Tante Leotina selaku pemilik shelter, beliau merasa terbantu dengan adanya acara Animal strayday ini. Ibu Leotina mengungkapkan, “Banyak orang yang membawa kucing terlantar ke shelter ini, tetapi usaha untuk merawat atau memberikan pakan kepada kucing tersebut secara kontinyu tidak ada, sehingga semua kucing yang datang menjadi tanggungan shelter ini. Sebenarnya shelter ini kekurangan orang untuk merawat kucing – kucing yang ada.” Nah..! dari cerita beliau tentu sebagai calon dokter hewan yang baik dan berbudi luhur (aamiin), kita dapat lebih meningkatkan kepedulian bagi kesejahteraan semua hewan khususnya hewan terlantar, bahkan kita dapat bercita – cita tidak ada yang namanya hewan terlantar. Karena dengan berkurangnya hewan terlantar kita dapat menurunkan resiko zoonosis akibat hewan terlantar tersebut. (AR)

Training Organization BEM 2015 Usung Tema Eksekutif Berkarakter

Tumpang-Candida— Tanda keanggotaan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) PKH UB tahun 2015 akhirnya resmi disematkan kepada staf ahli dan staf muda BEM tahun 2015, setelah BEM melalui Kementerian Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) mengadakan Training Organization  BEM 2015 dengan tema “Eksekutif Berkarakter”, di Wisma Gunung Tabor, Tumpang, pada Sabtu-Minggu (28—29/3). Training Organization ini diikuti oleh seluruh staf muda BEM yang berasal dari angkatan 2013 dan 2014, staf ahli BEM, serta BPI BPH BEM 2015. Selain itu, TO juga dihadiri oleh DPM PKH UB, Danny Setiawan Santoso dan Dicky Yoga.
Dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh mantan-mantan presiden BEM tahun lalu ini, diberikan materi-materi sesuai tema yang dibawakan secara menarik oleh para pemateri yang terdiri atas sarjana, dosen, serta mahasiswa-mahasiswa yang masih aktif kuliah. Setiap materi pun berjalan dengan sangat meriah kendati jadwalnya padat dan hari hujan. Dinginnya cuaca Tumpang pun tidak menyurutkan semangat peserta TO dalam mendengarkan setiap materi yang diberikan.
Materi pertama mengenai  manajemen konflik dibawakan oleh lulusan Fakultas Hukum UB. Selain membawakan  materi, beliau juga memberikan simulasi manajemen konflik yang diikuti dengan sangat antusias oleh peserta-peserta TO. Dalam materi tersebut peserta dilatih untuk focus pada tujuan organisasi, dan mengerti bagaimana mengatasi beragam konflik yang terjadi dalam kehidupan berorganisasi, baik internal maupun antar organisasi.
Materi kedua oleh drh. Herlina Pratiwi membahas tentang moral dan karakter yang baik sebagai seorang eksekutif. Drh. Herlina Pratiwi sendiri bukan lah orang yang asing dalam setiap kegiatan mahasiswa PKH, karena beliau sangat aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan mentoring An-Nahl serta Pemilwa PKH UB.
Materi ketiga yang tidak kalah seru mendatangkan empat orang mahasiswa sebagai pemateri yaitu: Ganendra Awang (angkatan 2010), Faras Shanda (angkatan 2010), Afwan Fitra (angkatan 2010), dan juga Yusran Karima (angkatan 2011). Masing-masing pemateri membawakan topik berbeda, yaitu edukasi, entrepreneur, lingkungan hidup, dan sosial politik.  Setelah materi juga dilanjutkan dengan simulasi debat yang  juga disaksikan oleh para mentor. Simulasi debat antar kelompok peserta berlangsung sangat panas dan meriah.
            Bahkan para mentor yang menyaksikan debat pun mengaku kagum terhadap antusiasme peserta dalam mempertahankan argument mereka. Hal ini juga diakui oleh pemateri manajemen konflik yang bahkan sampai menanyakan hal apa yang panita terapkan sehingga peserta bisa demikian antusias. Selain materi, peserta juga mendapatkan outbond dan character building dari para trainer yang notabene berasal dari panitia dan BPI-BPH BEM 2015. Kendati acara yang padat memaksa mereka merasakan kantuk karena waktu tidur yang lebih sedikit, namun outbond berjalan dengan lancar dan meriah.
Acara puncak penyematan sendiri tidak dilakukan di akhir acara melainkan pada hari Minggu sebelum sholat subuh. Penyematan berlangsung sangat kusyuk dan dipimpin sendiri oleh Presiden BEM 2015, Hendri Ramdhoni. Dalam kegiatan penyematan Hendri menekankan pada setiap staf ahli dan staf muda agar mereka harus memiliki karakter yang kuat, serta kreatif. Beliau menegaskan bahwa kreatifitas adalah hal yang sangat penting bagi seorang eksekutif, karena mereka akan selalu dituntut untuk berpikir dalam menghadapi setiap tantangan yang datang.
TO BEM 2015 ditutup dengan penyematan logo BEM Responsive 2015 ke lengan almamater peserta TO yang menandai bahwa mereka telah resmi menjadi anggota keluarga BEM PKH 2015, dengan harapan yang sama, semoga BEM 2015 selalu amanah. (AB)